Budaya Dan Masyarakat
Pada
saat kota menjadi sebuah lingkungan sosial yang dominan kemudian dihuni oleh
lebih dari separuh penduduk Indonesia, maka pergeseran dalam definisi komunitas
akan terjadi. Sehingga memicu sebuah keadaan dimana sebuah kebudayaan nantinya
akan berlangsung seperti sedia kala, atau kah menjadi sebuah bahasa lisan yang
tak nampak keberadaannya bahkan hanya sebagai virtual semata yang tak dapat
dijumpai lagi oleh khalayak ramai. Dokumentasi yang hanya terdapat di sebuah
museum, gallery, buku, dan banyak lainnya pun tak cukup memberikan rasa nikmat
dalam hal kepuasaan dan mengapresiasi budaya tersebut. Memicu banyak orang
nantinya ketika mereka ingin mencari kebudayaan yang secara historis memang
betul adanya, namun sangat disayangkan jika hal tersebut tak dapat di pentaskan
pada suatu pertunjukkan budaya, yang dikarenakan tidak adanya generasi penerus
yang mampu melestarikan hasil budaya tersebut. Hal inilah yang menuntut kita
semua agar nantinya kita dapat merekonstruksi suatu kebudayaan yang telah ada
sebelumnya guna mampu mempertahankan dan mengembangkannya kelak.
Ideologi
pada masyarakat yang diterapkan dalam proses interaksi sosial pun dipengaruhi
oleh kebudayaan pada ruang lingkup setempat. Relevansi yang menyangkut suatu
dasar pemikiran atau ideologi masyarakat sangatlah berkaitan dengan kebudayaan.
Dimana Ricour pada Stefan Efendi menjelaskan tentang suatu proses sosial
terangkum dalam sebuah sistem kebudayaan penuh makna. Ideologi memiliki fungsi
dasar pada taraf simbolik yang akan memperlihatkan peranan realitas dalam
membangun eksistensi sosial. Pada hal lain, Geertz juga mengemukakan bahwa
seluruh tindakan manusia berlangsung dalam simbol-simbol, dan ideologi
mengambil peran mediasi simbolik. Dengan demikian, peran ideologi dalam
kebudayaan mempunyai hakikat integratif yang sanggup memelihara identitas sosial.
Ketika
Raymond Williams mendefinisikan sebuah kebudayaan, ia mengatakan bahwa
kebudayaan terdapat unsur ‘pada apa’. Misalnya, pada apa kebudayaan minang,
jawa atau batak dapat ditemukan? Apakah pada kepribadian, atau simbol-simbol
yang digunakan, atau dari bahasa dan gerak tubuhnya? Apakah mungkin kita
membedakan suatu orang sunda dengan banjar atau Madura dari unsur-unsur
tersebut?
Dalam
hal tersebut, rekonstruksi pada kebudayaan sangat diperlukan. Guna untuk
mengapresiasi kebudayaan serta turut dalam menjaga dan mempertahankan
nilai-nilai simbolik maupun adat-istiadat sedia kala. Sehingga apa yang menjadi
makna simbolik dari sebuah kebudayaan secara fundamental mampu dipahami dan
dinikmati sebagai kajian yang harus selalu melekat pada masyarakatnya baik dari
interaksi sosial, hukum, serta adat-istiadat. Ideologi yang menjadi peran
mediasi simbolik pada implentasinya sangatlah diperlukan. Mengingat kita sebagai
manusia berbudaya yang memiliki karekteristik tersendiri agar memiliki
identitas sosial. Hal inilah yang nanti dapat membedakan atas kelompok satu
dengan lainnya.
0 Response to "Budaya Dan Masyarakat"
Post a Comment