SENI DAN SENI KERAJINAN

 

   (Karya Raden Angga, "Ada yang ditiadakan", Acrylic On Canvas 120x150 cm, 2016)

Istilah seni dalam bahasa kita yang sering digunakan acap kali sudah begitu kita kenal. Walaupun dengan sering menggunakan bahasa tersebut untuk memberikan definisi atas sesuatu yang kita lihat, namun pada hakikatnya makna dari istilah seni itu sendiri masih menjadi momok yang sampai saat ini banyak orang yang belum mengenalnya. Menurut Soedarso (2006: 7) seni dalam bahasa Sansekerta disebut “cilpa” yang berarti “berwarna”. Bila menilik dari kata tersebut sebagai kata benda merupakan pewarnaan yang kemudian berkembang menjadi pelbagai macam karya yang artistik.

Seni merupakan hasil karya yang diciptakan manusia yang dibuat melalui proses pengerjaan yang membutuhkan keterampilan khusus atau bahkan luar biasa (Marianto, 2017: 3). Seni secara etimologis, kata “art” dalam bahasa inggris merupakan terjemahan yang berasal dari kata “ars” yaitu penggunaan dalam bahasa asing (Suryajaya, 2016: 22). Merujuk pada penggunaan kata, “art” yang berarti dalam bahasa inggris adalah bentuk lain dari “teknik” (Soedarso, 2006: 8). Seperti halnya Aristoteles yang mendefinisikan seni dengan istilah “techne” yang berarti “teknik” atau suatu kemampuan untuk membuat sesuatu (Soedarso, 2006: 9).

Menurut pandangan orang Yunani Antik, seni merupakan aktivitas yang melibatkan kemampuan seseorang yang difungsikan untuk menghasilkan efek tertentu (karya seni) yang berlandaskan pada pengetahuan dan metode tertentu (Suryajaya, 2016: 23). Kemampuan seseorang tersebut juga harus ditopang oleh pengetahuan dirinya dan pendekatan yang akan digunakan dalam mengungkapkan ekspresi diri melalui seni.

Kelahiran seni juga dimotivasi oleh keinginan manusia akan keindahan. Kepuasaan seseorang akan keindahan merupakan pelengkap dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang terakhir. Malinowski dalam Soedarso (2006: 124) juga menyatakan hal demikian, bahwa keinginan akan suatu hal yang bersifat indah merupakan hasrat hidup seorang manusia yang dimana pemenuhannya setelah hasrat hidup yang lain terpenuhi.

Seni juga menjadi semakin luas dengan berbagai kemungkinan yang semakin banyak karena eksplorasi, potensi, dan wilayah kemungkinan jelajah (Marianto, 2017: 14). Pengertian banyak seperti yang diungkapkan diatas yaitu pembagian seni menurut fungsi maupun material yang digunakan dalam menciptakan seni.

Berfikir tentang seni bukanlah pengejawantahan logika semata, namun pada hakikatnya harus mengatasi logika yang ada. Sebab, ketika seniman menciptakan karya seni yang baik, sesungguhnya ia menciptakan metafor baru, yang tadinya sesuatu tersebut tak terikat menjadi terikat dan tersusun menjadi sesuatu yang baru (Marianto, 2017: 15). Pada proses penciptaannya, seni juga merupakan suatu proses penciptaan sesuatu yang berawal dari ketiadaan menjadi suatu bentuk yang bisa dilihat maupun dirasakan.

Proses kreatif seorang seniman dalam menciptakan sebuah karya seni memang ditunjang oleh beberapa material yang mendukung. Namun perlu diketahui, daya kreatif seorang seniman tak bergantung pada fasilitas yang serba ada ataupun keadaan yang kondusif. Lebih dari itu, daya kreatif seorang seniman muncul dari suatu kebutuhan yang mendesak, kebutuhan yang membuat seniman berfikir keras yang mencoba untuk memenuhi kebutuhannya (Marianto, 2017: 16).  Karena kebutuhan yang mendesak itulah, akhirnya seniman mengungkapkan segala kegalauannya melalui seni.

Kehadiran seni kerajinan tidak lepas dari kebutuhan hidup manusia sehari-hari. (Couto,1993:5). Karena dalam produksi barang-barang kebutuhan memiliki unsur keindahan, kemenarikan, keunikan, dan kerajinan dipandang sebagai karya seni yang khas dan diklasifikasikan sebagai benda pakai (applaid Art). Dalam perkembangan selanjutnya, seni kerajinan bukan hanya dipandang sebagai benda  pakai, tetapi ada juga yang hanya sebagai hiasan dan cinderamata. Bentuk-bentuk benda pakai dibuat dalam ukuran kecil (minor  art).

Istilah seni kerajinan diartikan sebagai pekerjaan yang dilakukan dengan tangan dan membutuhkan keterampilan tertentu. Dalam Ensiklopedi Indonesia dijelaskan, bahwa seni kerajinan tangan merupakan jenis kesenian yang menghasilkan berbagai barang perabotan, hiasan atau barang-barang lain yang artistik, terbuat dari kayu, logam, emas, perak, gading, dan sebagainya. Hasil suatu seni kerajinan tangan disebut juga seni Guna (Shadily, 1983: 1749). Menurut Soeroto, seni kerajinan merupakan usaha produktif di sektor nonpertanian baik untuk mata pencaharian utama maupun sampingan, oleh karenanya merupakan usaha ekonomi, maka usaha seni kerajinan dikategorikan ke dalam usaha industri (Soeroto, 1993: 20). Melalui tradisi kecil telah lahir istilah “Kerajinan” sebagai sebutan hasil karya yang diciptakan para “perajin”.  

 Download

Semoga dapat menambah wawasan kita semua yaa.. 

Share this post