SEJARAH ESTETIKA
Feldman dalam hal ini melihat estetika
sebagai ilmu pengetahuan pengamatan atau ilmu pengetahuan inderawi, mengacu
pada kesan-kesan inderawi. Demikian juga J. Addison, memadankan estetika dengan
teori cita rasa, dilandasi tradisi empirisme dan teori yang mengacu kepada
tradisi lain yakni menurut pandangan Platonis dan Neoplatonis. Struktur teori
ini telah dikembangkan menjadi lima bagian yakni: (1) persepsi, (2) cita rasa,
(3) produk mental, (4) objek pengamatan,
(5) pertimbangan cita rasa ( Dickie, 1989) sehingga jika dilihat dari kelima
struktur tersebut maka teori pengamatan identik dengan teori cita rasa.
Secara luas estetika mempunyai pengertian,
semua pemikiran filosofis keindahan (yang
berkaitan dengan seni). Estetika muncul tatkala para filusuf memiliki pemikiran
terbuka untuk meneliti , dan memiliki perasaan haru ( Paul Valery). Seperti
yang diutarakan Hegel bahwa filsafat seni membentuk bagian yang sangat penting
dalam struktur filsafat. Estetika sebagai filsafat seni, telah
berkaitan dengan etika dan logika. Karena itu estetika, etika dan logika
membentuk tritunggal ilmu-ilmu normatif di dalam filsafat. Jerome Stolnitz
menggaris bawahi bahwa estetika dianggap sebagai telaah filsafat keindahan dan
keburukan. Selain itu, dikatakan bahwa estetika adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan sifat dasar nilai-nilai nonmoral yang berkaitan dengan karya seni.
Di sisi lain John Hosper
mendefinisikan estetika sebagai salah
satu cabang filsafat yang berkaitan dengan proses penciptaan karya estetis.,
artinya estetika tidak hanya sekedar
mempermasalahkan tentang objek seni, melainkan seluruh permasalahan yang
berkaitan dengan suatu “karya yang
indah”. Demikian halnya Plato mengutarakan ciri-ciri dan hukum keindahan,
Aristoteles dalam hal ini merumuskan keindahan sebagai suatu yang baik dan
menyenangkan, sedangkan Politinus menulis tentang ilmu dan kebajikan yang
indah. Orang Yunani juga mengemukakan bahwa keindahan berkaitan dengan tradisi
atau adat kebiasaan, selain itu mereka juga mengenal pengertian keindahan yang
bersifat kasat mata, dikenal dengan sebutan symetria, misal pada karya
seni visual , dan harmonia untuk keindahan dalam seni musik yang
berkaitan dengan pendengaran. Jadi
pengertian estetika secara luas meliputi keindahan seni, keindahan alam,
keindahan moral dan keindahan intelektual.
0 Response to " SEJARAH ESTETIKA"
Post a Comment