MULTIPLE INTELLIGENCES (KECERDASAN MAJEMUK)

         Setiap orang tua tentunya mengharapkan setiap anaknya cerdas. Namun, perlu diketahui terlebih dahulu esensi tentang kecerdasan. Kecerdasan merupakan potensi biopsikologikal atau kemampuan yang dimiliki seseorang untuk  mengolah informasi dan memecahkan masalah (Suarca, 2016). Gardner mengungkapkan bahwa seorang anak belum disebut cerdas apabila hanya sekadar memiliki IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi namun tanpa adanya produktifitas yang dapat mereka kerjakan. Lebih jelasnya bahwa anak yang memiliki kecerdasan harus dinilai berdasarkan apa yang dapat mereka kerjakan dan bukan pada apa yang tidak mampu mereka kerjakan.
        Pada tulisan ini saya akan membahas perihal kecerdasan majemuk. Ihwal teori tentang kecerdasan majemuk pertama kali diperkenalkan tahun 1983 oleh Howard Gardner di Harvard School of Education and Harvard Project Zero. Konsep penilaian kecerdasan melalui kecerdasan majemuk merupakan bentuk sanggahan dari teori lama tentang kecerdasan dan mengatakan bahwa tes seperti tes Stanford Binet atau SAT untuk ujian masuk sebuah sekolah sebagai hitungan tradisional yang tidak adekuat (memenuhi syarat) menilai kecerdasan atau ketangkasan. Berikut ini merupakan cara untuk mengerti kecerdasan melalui beberapa aspek (pluralized way to understanding intellect) yang meliputi 8 jenis kecerdasan yang terdiri dari :
1.      Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan menggunakan kata secara efektif. Pandai berbicara, gemar bercerita dan dengan tekun mendengarkan cerita atau membaca merupakan tanda anak yang memiliki kecerdasan linguistik yang menonjol. Potensi kecerdasan berbahasa yang dimiliki seorang anak hanya akan tinggal potensi bila tidak dilatih atau dikembangkan. Pola asuh sangat berpengaruh dalam hal ini. Anak yang tidak diberi kesempatan berbicara atau selalu dikritik saat mengemukakan pendapatnya akan kehilangan kemampuan dan ketrampilannya dalam mengungkapkan ide dan perasaannya.
2.      Kecerdasan Logika Matematika
Kecerdasan logika matematika pada dasarnya melibatkan kemampuan untuk menganalisis masalah secara logis, menemukan atau menciptakan rumus-rumus atau pola matematika dan menyelidiki sesuatu secara alamiah. Anak yang memiliki nilai tinggi untuk kategori kecerdasan ini suka melakukan eksperimen untuk membuktikan rasa penasarannya antara lain dengan pertanyaan atau aksi eksperimental. Anak yang seperti ini adalah anak yang selalu yakin bahwa semua pertanyaaan memiliki suatu penjelasan rasional yang masuk akal sehingga sering lebih merasa nyaman berhadapan dengan sesuatu yang dapat dikategorisasi, diukur, dianalisa dan ditilik kuantitasnya dalam berbagai cara. Kecerdasan logika matematika juga terkait erat dengan kecerdasan linguistik terutama dalam kaitannya dengan penjelasan alasan-alasan logika.
3.      Kecerdasan Visual Spasial
Kecerdasan visual spasial memungkinkan anak untuk menghadirkan dunia ruang secara internal dalam fikirannya. Keterampilan atau kelebihan yang dimiliki anak dengan kecerdasan spasial visual seperti menonjol dalam bidang seni, memberikan gambaran visual yang jelas ketika sedang memikirkan sesuatu, mudah dalam membaca peta, grafik dan diagram, senang dalam melihat bentuk-bentuk visual (foto dan film). Anak dengan kecerdasan visual spasial lebih banyak memahami sesuatu melalui gambar (visual) daripada kata-kata.
4.      Kecerdasan Kinestetik
Anak dengan kecerdasan kinestetik (gerak tubuh) senang bergerak dan menyentuh. Mereka memiliki kontrol pada gerakan, keseimbangan, kecepatan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak, dan mengeksplorasi dunia dengan otot-ototnya. Keterampilan yang dapat dilihat pada anak dengan kecerdasan kinestetik (gerak tubuh) antara lain berprestasi dalam bidang olah raga kompetitif, bergerak-gerak ketika sedang duduk, terlibat dalam kegiatan fisik seperti berenang, bersepeda, mendaki dan lain-lain. Anak dengan kecerdasan kinestetik mereka perlu menyentuh sesuatu yang ingin dipelajari. Anak dengan kecerdasan kinestetik (gerak tubuh) juga memperlihatkan keterampilan dalam bidang kerajinan tangan, pandai menirukan gerakan, kebiasaan, atau perilaku orang lain, melukis dengan jari atau kegiatan kotor lainnya, sangat suka membongkar berbagai benda dan kemudian menyusunnya lagi.
5.      Kecerdasan Musikal
Anak dengan kecerdasan musikal mudah mengenali dan mengingat nada-nada. Kecerdasan musikal dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir atau mencerna musik, mampu menyimak pola-pola, mengenalinya dan mungkin mengubah komposisi atau memanipulasinya. Apabila seorang anak tumbuh dan dididik dalam sebuah budaya yang mengagungkan keterampilan atau kemampuan musik, besar kemungkinan potensi musik anak terasah dan berkembang.
6.      Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk bisa memahami dan berkomunikasi dengan orang lain, serta mampu membentuk dan menjaga hubungan, dan mengetahui berbagai peran yang terdapat dalam suatu lingkungan sosial. Memiliki interaksi yang baik dengan orang lain, pintar menjalin hubungan sosial, serta mampu mengetahui dan menggunakan beragam cara saat berinteraksi, adalah ciri-ciri kecerdasan interpersonal yang menonjol. Dengan memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan aspek kecerdasan ini melalui berbagai kegiatan interpersonal, tentunya akan memberi manfaat sangat besar bagi proses tumbuh kembang anak.
7.      Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri, mengetahui siapa dirinya, apa yang dapat dilakukan, apa yang ingin ia lakukan, bagaimana reaksi diri terhadap suatu situasi dan memahami situasi seperti apa yang sebaiknya ia hindari serta mengarahkan dan mengintrospeksi diri. Kegiatan dalam diri ini akan menghasilkan motivasi, empati, etika dan sikap altruisme, mementingkan orang lain, pada diri individu yang bersangkutan.
      8.      Kecerdasan Naturalis
Anak dengan kecerdasan naturalis yang tinggi pada usia sangat dini telah memiliki daya tarik yang besar terhadap lingkungan alam sekitar termasuk pada binatang. Di usia yang lebih besar, anak-anak tersebut sangat berminat pada biologi, botani, ilmu hewan, geologi, meteorologi, palentologi atau astronomi. Kecerdasan naturalis adalah kecerdasan yang dimiliki semua orang pada awal kehidupannya. Anak kecil memiliki kecerdasan naturalis lebih baik daripada orang dewasa, karena anak pada umumnya dapat menikmati lingkungan alam secara mendalam dan tidak menganggap lingkungan sekitarnya hanyalah latar belakang dari setiap peristiwa yang ia alami.
Bagi Gardner, tidak ada anak yang bodoh atau pintar; yang ada adalah anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan. Dalam menilai dan menstimulasi kecerdasan anak, orangtua dan pendidik selayaknya dengan jeli dan cermat merancang sebuah metode khusus. Setiap manusia memiliki kecenderungan cerdas di satu bidang tanpa harus bersusah payah mengasahnya.

Demikian tulisan dari saya, Semoga bermanfaat yaa..

1 Response to "MULTIPLE INTELLIGENCES (KECERDASAN MAJEMUK)"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel